Yang Termasuk dalam Lingkup Golongan Aktiva Tetap Adalah

Nilai aktiva tetap dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Nilai aktiva tetap= Harga perolehan- Akumulasi penyusutan

Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli atau membangun aktiva tetap. Harga perolehan termasuk biaya-biaya yang diperlukan untuk membuat aktiva tetap siap digunakan, seperti biaya pengiriman, pemasangan, uji coba, dan pajak.

Akumulasi penyusutan adalah jumlah penyusutan yang telah dialami oleh aktiva tetap sejak tanggal perolehan hingga akhir periode akuntansi. Penyusutan adalah penurunan nilai aktiva tetap akibat penggunaan, usia, atau faktor lainnya. Penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, metode saldo menurun, metode unit produksi, atau metode lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan atau organisasi.

Jenis-jenis aktiva tetap dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis aktiva tetap yang umum digunakan:

• Tanah: Aktiva tetap yang merupakan permukaan bumi dan segala sesuatu yang melekat padanya secara alami. Tanah tidak mengalami penyusutan dan tidak memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Bangunan: Aktiva tetap yang merupakan struktur yang dibangun di atas tanah dan digunakan untuk keperluan bisnis, seperti kantor, pabrik, gudang, atau toko. Bangunan mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Mesin: Aktiva tetap yang merupakan alat-alat mekanis yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi, seperti mesin jahit, mesin cetak, mesin bubut, atau mesin penggiling. Mesin mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Peralatan: Aktiva tetap yang merupakan alat-alat yang digunakan untuk mendukung proses produksi atau operasi bisnis, seperti komputer, printer, telepon, meja, kursi, atau lemari. Peralatan mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Kendaraan: Aktiva tetap yang merupakan alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang atau orang, seperti mobil, sepeda motor, truk, bus, atau pesawat. Kendaraan mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Hak atas tanah: Aktiva tetap yang merupakan hak untuk menggunakan tanah milik orang lain untuk jangka waktu tertentu, seperti sewa, hak guna bangunan, hak guna usaha, atau hak pakai. Hak atas tanah mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Merek dagang: Aktiva tetap tidak berwujud yang merupakan nama, simbol, logo, atau desain khusus yang digunakan untuk membedakan produk atau jasa dari perusahaan atau organisasi dengan pesaingnya. Merek dagang tidak mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang tidak terbatas.
• Paten: Aktiva tetap tidak berwujud yang merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu atau pencipta untuk membuat, menggunakan, atau menjual suatu penemuan atau ciptaan selama jangka waktu tertentu. Paten mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Lisensi: Aktiva tetap tidak berwujud yang merupakan izin resmi yang diberikan oleh pihak berwenang kepada perusahaan atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan bisnis tertentu. Lisensi mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.
• Goodwill: Aktiva tetap tidak berwujud yang merupakan selisih antara harga pembelian suatu perusahaan atau organisasi dengan nilai wajar aktiva bersihnya. Goodwill tidak mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang tidak terbatas.
• Hak cipta: Aktiva tetap tidak berwujud yang merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh pemerintah kepada pengarang atau pencipta untuk menerbitkan, mendistribusikan, atau menampilkan karya seni, sastra, musik, film, atau program komputer selama jangka waktu tertentu. Hak cipta mengalami penyusutan dan memiliki umur manfaat yang terbatas.

Perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap meliputi beberapa hal, yaitu:

• Pengakuan: Aktiva tetap diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
  • Perusahaan atau organisasi dapat mengendalikan manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tetap.
  • Perusahaan atau organisasi dapat mengukur secara andal harga perolehan dari aktiva tetap.
• Pengukuran: Aktiva tetap diukur berdasarkan harga perolehan pada saat perolehan dan dik

  ... dikurangi akumulasi penyusutan pada setiap akhir periode akuntansi. Aktiva tetap dapat diukur kembali berdasarkan nilai wajar jika terdapat perubahan signifikan pada pasar atau kondisi ekonomi.

• Penyajian: Aktiva tetap disajikan dalam laporan posisi keuangan atau neraca dengan mengelompokkan berdasarkan jenis dan golongan. Aktiva tetap juga harus disertai dengan informasi tambahan, seperti metode penyusutan, tarif penyusutan, umur manfaat, nilai residu, nilai tercatat, dan nilai wajar.
• Pengungkapan: Aktiva tetap harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan dengan memberikan penjelasan mengenai kebijakan akuntansi, perubahan-perubahan yang terjadi, serta dampak-dampaknya terhadap kinerja dan posisi keuangan perusahaan atau organisasi.