Jurnal Pembelian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Jurnal Pembelian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya - Jurnal pembelian adalah salah satu jenis jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit. Jurnal ini biasanya digunakan oleh perusahaan dagang yang menjual barang dagangan, seperti toko, supermarket, atau distributor. Jurnal pembelian berfungsi untuk memudahkan pencatatan transaksi pembelian, mengurangi kesalahan dalam penghitungan, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Artikel ini akan menjelaskan pengertian, fungsi, dan cara membuat jurnal pembelian secara lengkap dan mudah dipahami.
Apa itu Jurnal Pembelian?
Jurnal pembelian adalah buku besar pembantu yang berisi daftar transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit dari pemasok. Transaksi pembelian secara kredit adalah transaksi yang dilakukan dengan cara menunda pembayaran hingga jangka waktu tertentu, misalnya 30 hari, 60 hari, atau 90 hari. Transaksi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan faktur atau nota sebagai bukti pembelian.
Jurnal pembelian hanya mencatat transaksi pembelian secara kredit, bukan tunai. Transaksi pembelian secara tunai dicatat di jurnal kas keluar. Selain itu, jurnal pembelian juga tidak mencatat transaksi pembelian aset tetap, seperti tanah, bangunan, atau mesin. Transaksi ini dicatat di jurnal umum.
Jurnal pembelian memiliki kolom-kolom sebagai berikut:
- Tanggal: tanggal terjadinya transaksi
- No. Faktur: nomor faktur atau nota yang diterima dari pemasok
- Nama Pemasok: nama pemasok yang menjual barang atau jasa
- Kode Akun: kode akun yang digunakan untuk mencatat transaksi
- Nama Akun: nama akun yang digunakan untuk mencatat transaksi
- Debet: jumlah uang yang harus dibayar kepada pemasok
- Kredit: jumlah uang yang dikurangi dari modal atau hutang
Mengapa Jurnal Pembelian Penting?
Jurnal pembelian penting karena memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Memudahkan pencatatan transaksi pembelian secara sistematis dan teratur
- Mengurangi kesalahan dalam penghitungan jumlah hutang kepada pemasok
- Menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi
- Memudahkan pengawasan dan pengendalian terhadap transaksi pembelian
- Memudahkan pengecekan dan verifikasi terhadap bukti-bukti transaksi
Bagaimana Cara Membuat Jurnal Pembelian?
Cara membuat jurnal pembelian adalah sebagai berikut:
- Identifikasi transaksi pembelian secara kredit yang terjadi dalam periode tertentu, misalnya sebulan
- Siapkan faktur atau nota yang diterima dari pemasok sebagai bukti transaksi
- Tentukan akun-akun yang terlibat dalam transaksi, misalnya persediaan, hutang dagang, pajak masukan, atau diskon pembelian
- Tentukan apakah akun tersebut termasuk aset, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban
- Tentukan apakah akun tersebut harus didebit atau dikredit sesuai dengan aturan debit kredit
- Isi kolom-kolom pada jurnal pembelian sesuai dengan data transaksi
- Jumlahkan kolom debet dan kolom kredit untuk memeriksa kesesuaian antara total debet dan total kredit
- Posting jurnal pembelian ke buku besar utama dan buku besar pembantu sesuai dengan kode akun dan nama akun yang digunakan
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apa perbedaan antara jurnal pembelian dan jurnal penjualan?
Jurnal pembelian adalah jurnal yang mencatat transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit, sedangkan jurnal penjualan adalah jurnal yang mencatat transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Jurnal pembelian berhubungan dengan pemasok, sedangkan jurnal penjualan berhubungan dengan pelanggan. Jurnal pembelian mengurangi modal atau menambah hutang, sedangkan jurnal penjualan menambah modal atau mengurangi piutang.
Apa contoh transaksi yang dicatat di jurnal pembelian?
Contoh transaksi yang dicatat di jurnal pembelian adalah sebagai berikut:
- Pada tanggal 1 Agustus 2023, PT ABC membeli 100 unit barang dagangan dari PT XYZ dengan harga Rp 50.000 per unit secara kredit. Faktur nomor 001 diterbitkan oleh PT XYZ.
- Pada tanggal 15 Agustus 2023, PT ABC membeli 50 unit barang dagangan dari PT XYZ dengan harga Rp 60.000 per unit secara kredit. Faktur nomor 002 diterbitkan oleh PT XYZ. PT XYZ memberikan diskon sebesar 10% dari total harga barang.
- Pada tanggal 31 Agustus 2023, PT ABC membeli 20 unit barang dagangan dari PT XYZ dengan harga Rp 70.000 per unit secara kredit. Faktur nomor 003 diterbitkan oleh PT XYZ. PT ABC harus membayar pajak masukan sebesar 10% dari total harga barang.
Bagaimana cara menghitung pajak masukan dan diskon pembelian?
Cara menghitung pajak masukan dan diskon pembelian adalah sebagai berikut:
- Pajak masukan adalah pajak yang dibayar oleh pembeli atas barang atau jasa yang dibeli dari pemasok. Pajak masukan dihitung dengan cara mengalikan total harga barang atau jasa dengan persentase pajak yang berlaku, misalnya 10%. Pajak masukan dicatat sebagai aset karena dapat dikreditkan dengan pajak keluaran.
- Diskon pembelian adalah potongan harga yang diberikan oleh pemasok kepada pembeli atas barang atau jasa yang dibeli secara kredit. Diskon pembelian dihitung dengan cara mengalikan total harga barang atau jasa sebelum diskon dengan persentase diskon yang diberikan, misalnya 10%. Diskon pembelian dicatat sebagai pengurang hutang dagang karena mengurangi jumlah yang harus dibayar kepada pemasok.
Kesimpulan
Jurnal pembelian adalah salah satu jenis jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit. Jurnal ini berfungsi untuk memudahkan pencatatan transaksi pembelian, mengurangi kesalahan dalam penghitungan, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Cara membuat jurnal pembelian adalah dengan mengidentifikasi transaksi pembelian secara kredit, menentukan akun-akun yang terlibat, mengisi kolom-kolom pada jurnal pembelian, dan memposting jurnal pembelian ke buku besar utama dan buku besar pembantu.