Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya? - Metode garis lurus dan saldo menurun adalah dua metode yang sering digunakan untuk menghitung penyusutan aset tetap. Penyusutan adalah proses mengalokasikan biaya perolehan aset tetap ke beban secara sistematis dan periodik selama masa manfaat aset tersebut. Penyusutan penting untuk dilakukan karena aset tetap akan mengalami penurunan nilai atau kemampuan untuk memberikan jasa seiring dengan berjalannya waktu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu metode garis lurus dan saldo menurun, bagaimana cara menghitungnya, apa perbedaan dan persamaannya, serta contoh penerapannya dalam dunia usaha. Artikel ini ditujukan untuk membantu Anda yang ingin memahami konsep penyusutan aset tetap dengan lebih mudah dan mendalam.

Metode Garis Lurus

Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang menentukan besarnya penyusutan sama untuk setiap tahunnya selama masa manfaat aset tetap. Metode ini disebut garis lurus karena jika digambarkan dalam grafik, maka kurva penyusutan akan membentuk garis lurus yang menurun dari kiri ke kanan.

Cara menghitung penyusutan dengan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

Penyusutan per tahun=(Nilai perolehan- Nilai residu)/ Masa manfaat

Penyusutan per bulan= Penyusutan per tahun/ 12

Nilai perolehan adalah harga beli aset tetap ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tersebut siap digunakan. Nilai residu adalah nilai sisa atau nilai jual aset tetap pada akhir masa manfaatnya. Masa manfaat adalah estimasi waktu yang diharapkan aset tetap dapat memberikan jasa atau manfaat kepada perusahaan.

Contoh:

PT ABC membeli mesin produksi seharga Rp 100 juta pada tanggal 1 Januari 2020. Mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan selama 10 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 10 juta. Berapa besar penyusutan mesin tersebut per tahun dan per bulan dengan menggunakan metode garis lurus?

Jawab:

Penyusutan per tahun=(Rp 100 juta- Rp 10 juta)/ 10 tahun= Rp 9 juta

Penyusutan per bulan= Rp 9 juta/ 12= Rp 750 ribu

Metode Saldo Menurun

Metode Saldo Menurun
Metode Saldo Menurun
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Metode saldo menurun adalah metode penyusutan yang menentukan besarnya penyusutan berdasarkan persentase tertentu dari nilai buku aset tetap pada awal periode. Nilai buku adalah nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Metode ini disebut saldo menurun karena jika digambarkan dalam grafik, maka kurva penyusutan akan membentuk kurva yang melandai dari kiri ke kanan.

Cara menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun adalah sebagai berikut:

Penyusutan per tahun= Nilai buku awal periode x Persentase penyusutan

Penyusutan per bulan= Penyusutan per tahun/ 12

Persentase penyusutan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu:

Persentase penyusutan=(100%/ Masa manfaat) x Faktor percepatan

atau

Persentase penyusutan= Tingkat garis lurus x Faktor percepatan

Faktor percepatan adalah angka yang digunakan untuk mempercepat proses penyusutan. Biasanya, faktor percepatan adalah 2, sehingga metode ini juga disebut metode saldo menurun ganda. Namun, faktor percepatan dapat juga lebih atau kurang dari 2, tergantung pada kebijakan perusahaan.

Contoh:

PT XYZ membeli kendaraan operasional seharga Rp 200 juta pada tanggal 1 Januari 2020. Kendaraan tersebut diperkirakan dapat digunakan selama 8 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 20 juta. Berapa besar penyusutan kendaraan tersebut per tahun dan per bulan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda?

Jawab:

Persentase penyusutan=(100%/ 8 tahun) x 2= 25%

Penyusutan tahun pertama= Rp 200 juta x 25%= Rp 50 juta

Penyusutan bulan pertama= Rp 50 juta/ 12= Rp 4,167 juta

Nilai buku akhir tahun pertama= Rp 200 juta- Rp 50 juta= Rp 150 juta

Penyusutan tahun kedua= Rp 150 juta x 25%= Rp 37,5 juta

Penyusutan bulan kedua= Rp 37,5 juta/ 12= Rp 3,125 juta

Nilai buku akhir tahun kedua= Rp 150 juta- Rp 37,5 juta= Rp 112,5 juta

Demikian seterusnya hingga nilai buku mencapai nilai residu.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa perbedaan metode garis lurus dan saldo menurun?

Perbedaan metode garis lurus dan saldo menurun adalah sebagai berikut:

  • Metode garis lurus menentukan besarnya penyusutan sama setiap tahunnya, sedangkan metode saldo menurun menentukan besarnya penyusutan berdasarkan persentase dari nilai buku aset tetap.
  • Metode garis lurus menghasilkan beban penyusutan yang konstan, sedangkan metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun setiap tahunnya.
  • Metode garis lurus menghasilkan laba bersih yang lebih rendah pada awal masa manfaat aset tetap, sedangkan metode saldo menurun menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi pada awal masa manfaat aset tetap.
  • Metode garis lurus lebih sesuai untuk aset tetap yang memberikan manfaat yang sama setiap tahunnya, sedangkan metode saldo menurun lebih sesuai untuk aset tetap yang memberikan manfaat yang lebih besar pada awal masa manfaatnya.

Apa persamaan metode garis lurus dan saldo menurun?

Persamaan metode garis lurus dan saldo menurun adalah sebagai berikut:

  • Kedua metode menggunakan nilai perolehan, nilai residu, dan masa manfaat sebagai fakt
  • Kedua metode menggunakan nilai perolehan, nilai residu, dan masa manfaat sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya penyusutan.
  • Kedua metode menghasilkan jumlah akumulasi penyusutan yang sama pada akhir masa manfaat aset tetap.
  • Kedua metode diizinkan oleh peraturan perpajakan Indonesia untuk menghitung penyusutan fiskal.

Bagaimana cara memilih metode penyusutan yang tepat?

Cara memilih metode penyusutan yang tepat adalah dengan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Tujuan dan kebijakan perusahaan dalam menghitung penyusutan. Apakah perusahaan ingin mengurangi beban pajak pada awal masa manfaat aset tetap atau menyajikan laporan keuangan yang lebih realistis?
  • Jenis dan karakteristik aset tetap yang disusutkan. Apakah aset tetap memberikan manfaat yang sama atau berbeda setiap tahunnya? Apakah aset tetap mengalami penurunan nilai atau kemampuan yang signifikan atau tidak?
  • Kesesuaian dengan metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan sejenis atau pesaing. Apakah perusahaan ingin menggunakan metode penyusutan yang umum atau berbeda dari perusahaan lain?

Secara umum, metode garis lurus lebih mudah dan sederhana untuk diterapkan, sedangkan metode saldo menurun lebih sesuai untuk aset tetap yang cepat usang atau mengalami penurunan nilai yang besar.

Apa dampak metode penyusutan terhadap laporan keuangan?

Dampak metode penyusutan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:

  • Metode penyusutan mempengaruhi besarnya beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi. Beban penyusutan merupakan salah satu komponen biaya operasional yang akan mengurangi laba kotor dan laba bersih perusahaan.
  • Metode penyusutan mempengaruhi besarnya nilai buku aset tetap yang dicatat pada laporan posisi keuangan. Nilai buku aset tetap merupakan salah satu komponen aktiva tetap yang akan mempengaruhi total aktiva perusahaan.
  • Metode penyusutan mempengaruhi besarnya arus kas operasi yang dilaporkan pada laporan arus kas. Arus kas operasi merupakan salah satu komponen arus kas masuk yang akan meningkatkan saldo kas perusahaan.

Secara umum, metode garis lurus menghasilkan beban penyusutan, nilai buku aset tetap, dan arus kas operasi yang konstan setiap tahunnya, sedangkan metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan, nilai buku aset tetap, dan arus kas operasi yang semakin menurun setiap tahunnya.

Kesimpulan

Metode garis lurus dan saldo menurun adalah dua metode yang sering digunakan untuk menghitung penyusutan aset tetap. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta dampak yang berbeda terhadap laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih metode penyusutan yang paling sesuai dengan tujuan, jenis, dan karakteristik aset tetap yang dimilikinya.

Demikianlah artikel tentang metode garis lurus dan saldo menurun. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang konsep penyusutan aset tetap. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Video Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!