Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap Mengelola Dana Kas Kecil

Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap Mengelola Dana Kas Kecil - Dana kas kecil adalah sejumlah uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil yang tidak praktis jika menggunakan cek atau transfer bank. Contoh pengeluaran kecil yang menggunakan dana kas kecil adalah biaya transportasi, uang makan, atau pembelian alat tulis. Dana kas kecil ini harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan. Salah satu cara mengelola dana kas kecil adalah dengan menggunakan metode dana tetap atau metode dana tidak tetap.

Apa itu Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap?

Apa itu Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap?
Apa itu Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Metode dana tetap dan tidak tetap adalah dua metode yang dapat digunakan dalam sistem pencatatan kas kecil. Kedua metode ini memiliki perbedaan dalam hal besaran dana kas kecil yang disediakan dan cara pengisian kembali dana tersebut.

Metode dana tetap(imprest fund system) adalah metode yang menetapkan besaran dana kas kecil dalam jumlah yang tetap dan tidak berubah. Jika dana kas kecil habis atau berkurang, maka akan diisi kembali hingga mencapai jumlah yang ditetapkan sebelumnya. Misalnya, perusahaan menetapkan dana kas kecil sebesar Rp 1.000.000,-. Jika pada akhir periode tertentu, dana kas kecil tersisa Rp 200.000,- maka akan diisi kembali sebesar Rp 800.000,- sehingga menjadi Rp 1.000.000,- lagi.

Metode dana tidak tetap(fluctuation fund system) adalah metode yang tidak menetapkan besaran dana kas kecil dalam jumlah yang tetap, melainkan berfluktuasi sesuai dengan pengeluaran dan pengisian kembali dana tersebut. Jika dana kas kecil habis atau berkurang, maka akan diisi kembali sesuai dengan jumlah pengeluaran yang terjadi pada periode tersebut. Misalnya, perusahaan menyiapkan dana kas kecil sebesar Rp 1.000.000,-. Jika pada akhir periode tertentu, dana kas kecil tersisa Rp 200.000,- dan pengeluaran yang terjadi sebesar Rp 600.000,- maka akan diisi kembali sebesar Rp 600.000,- sehingga menjadi Rp 800.000,-.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Bagaimana cara mencatat pengeluaran dan pengisian kembali dana kas kecil?

Cara mencatat pengeluaran dan pengisian kembali dana kas kecil tergantung dari metode yang digunakan.

Jika menggunakan metode dana tetap, maka setiap pengeluaran akan dicatat sebagai beban dengan mengurangi akun Kas Kecil dan menambah akun Beban Kas Kecil sesuai dengan jenis beban yang terjadi. Sedangkan pengisian kembali akan dicatat sebagai penerimaan dengan menambah akun Kas Kecil dan mengurangi akun Kas Besar sebesar jumlah pengeluaran yang terjadi pada periode tersebut.

Jika menggunakan metode dana tidak tetap, maka setiap pengeluaran akan dicatat sebagai beban dengan mengurangi akun Kas Besar dan menambah akun Beban Kas Kecil sesuai dengan jenis beban yang terjadi. Sedangkan pengisian kembali akan dicatat sebagai penerimaan dengan menambah akun Kas Kecil dan mengurangi akun Kas Besar sebesar jumlah pengeluaran yang terjadi pada periode tersebut.

Apa kelebihan dan kekurangan metode dana tetap dan tidak tetap?

Kelebihan dan kekurangan metode dana tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut:

  • Metode dana tetap memiliki kelebihan yaitu memudahkan pengawasan dan pengendalian dana kas kecil karena jumlahnya selalu tetap. Selain itu, metode ini juga memudahkan pencatatan karena hanya perlu mencatat pengeluaran pada akun Beban Kas Kecil tanpa mengganggu saldo akun Kas Besar. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu dan biaya untuk mengisi kembali dana kas kecil secara berkala. Selain itu, metode ini juga berisiko menyebabkan penumpukan uang tunai jika jumlah dana kas kecil yang ditetapkan terlalu besar.
  • Metode dana tidak tetap memiliki kelebihan yaitu menghemat waktu dan biaya untuk mengisi kembali dana kas kecil karena hanya dilakukan jika dana kas kecil habis atau berkurang. Selain itu, metode ini juga menghindari penumpukan uang tunai karena jumlah dana kas kecil selalu sesuai dengan kebutuhan. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu menyulitkan pengawasan dan pengendalian dana kas kecil karena jumlahnya selalu berubah. Selain itu, metode ini juga menyulitkan pencatatan karena harus mencatat pengeluaran pada akun Kas Besar yang dapat mengganggu saldo akun tersebut.

Bagaimana cara menentukan besaran dana kas kecil yang sesuai?

Cara menentukan besaran dana kas kecil yang sesuai adalah dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti:

  • Jumlah dan frekuensi pengeluaran kecil yang terjadi dalam periode tertentu.
  • Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengisi kembali dana kas kecil.
  • Kemampuan perusahaan untuk menyediakan uang tunai.
  • Kebijakan perusahaan mengenai pengelolaan dana kas kecil.

Secara umum, besaran dana kas kecil harus cukup untuk membiayai pengeluaran kecil dalam satu periode tanpa harus sering mengisi kembali. Namun, besaran tersebut juga tidak boleh terlalu besar sehingga menyebabkan penumpukan uang tunai yang tidak produktif.

Kesimpulan

Dana kas kecil adalah sejumlah uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil yang tidak praktis jika menggunakan cek atau transfer bank. Dana kas kecil ini harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan. Salah satu cara mengelola dana kas kecil adalah dengan menggunakan metode dana tetap atau metode dana tidak tetap.

Metode dana tetap adalah metode yang menetapkan besaran dana kas kecil dalam jumlah yang tetap dan tidak berubah. Jika dana kas kecil habis atau berkurang, maka akan diisi kembali hingga menc Metode dana tetap adalah metode yang menetapkan besaran dana kas kecil dalam jumlah yang tetap dan tidak berubah. Jika dana kas kecil habis atau berkurang, maka akan diisi kembali hingga mencapai jumlah yang ditetapkan sebelumnya. Metode ini memudahkan pengawasan dan pencatatan, namun membutuhkan waktu dan biaya untuk mengisi kembali secara berkala. Metode dana tidak tetap adalah metode yang tidak menetapkan besaran dana kas kecil dalam jumlah yang tetap, melainkan berfluktuasi sesuai dengan pengeluaran dan pengisian kembali dana tersebut. Jika dana kas kecil habis atau berkurang, maka akan diisi kembali sesuai dengan jumlah pengeluaran yang terjadi pada periode tersebut. Metode ini menghemat waktu dan biaya untuk mengisi kembali, namun menyulitkan pengawasan dan pencatatan. Dalam memilih metode yang sesuai, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jumlah dan frekuensi pengeluaran kecil, waktu dan biaya pengisian kembali, kemampuan perusahaan untuk menyediakan uang tunai, dan kebijakan perusahaan mengenai pengelolaan dana kas kecil. Secara umum, besaran dana kas kecil harus cukup untuk membiayai pengeluaran kecil dalam satu periode tanpa harus sering mengisi kembali. Namun, besaran tersebut juga tidak boleh terlalu besar sehingga menyebabkan penumpukan uang tunai yang tidak produktif. Demikianlah artikel tentang metode dana tetap dan tidak tetap mengelola dana kas kecil. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem pencatatan kas kecil. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Video Metode Dana Tetap dan Tidak Tetap Mengelola Dana Kas Kecil

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!