Kolom Laporan Posisi Keuangan dalam Kertas Kerja Berisi Akun-Akun

Kolom Laporan Posisi Keuangan dalam Kertas Kerja Berisi Akun-Akun - Kertas kerja adalah dokumen yang digunakan oleh akuntan untuk menyusun laporan keuangan dari suatu entitas. Kertas kerja biasanya terdiri dari beberapa kolom, salah satunya adalah kolom laporan posisi keuangan. Kolom ini berisi akun-akun yang akan dimasukkan ke dalam laporan posisi keuangan, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap dan terstruktur tentang kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja, termasuk tujuan, cara penyusunan, contoh, dan pertanyaan yang sering ditanyakan.
Kolom Laporan Posisi Keuangan dalam Kertas Kerja
Kolom Laporan Posisi Keuangan dalam Kertas Kerja |
Kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah kolom yang menunjukkan saldo akhir dari setiap akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas. Kolom ini merupakan salah satu bagian dari kertas kerja penyesuaian, yaitu kertas kerja yang digunakan untuk menyesuaikan saldo akun-akun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Tujuan dari kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah untuk memudahkan penyusunan laporan posisi keuangan, yang merupakan salah satu laporan keuangan utama. Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu, yaitu jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki oleh entitas tersebut. Laporan posisi keuangan juga dikenal dengan nama neraca atau balance sheet.
Cara penyusunan kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah sebagai berikut:
- Menentukan akun-akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh entitas dan diharapkan dapat memberikan manfaat di masa depan. Kewajiban adalah kewajiban entitas untuk mentransfer aset atau memberikan jasa kepada pihak lain sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi kewajiban.
- Mengambil saldo akhir dari setiap akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Kolom neraca saldo setelah penyesuaian adalah kolom yang menunjukkan saldo akhir dari setiap akun setelah dilakukan penyesuaian akuntansi, seperti penyusutan aset tetap, amortisasi aset tak berwujud, pendapatan diterima dimuka, beban dibayar dimuka, dan sebagainya.
- Menyusun akun-akun tersebut sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh standar akuntansi. Biasanya, urutan akun-akun dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
- Aset lancar: aset yang diharapkan dapat direalisasikan, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau satu siklus operasi entitas, mana yang lebih panjang. Contoh: kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka.
- Aset tidak lancar: aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar. Contoh: tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, aset tak berwujud.
- Kewajiban lancar: kewajiban yang diharapkan dapat diselesaikan dengan menggunakan aset lancar atau dengan menciptakan kewajiban lancar lainnya dalam satu tahun atau satu siklus operasi entitas, mana yang lebih panjang. Contoh: utang usaha, utang gaji, utang pajak, pendapatan diterima dimuka.
- Kewajiban tidak lancar: kewajiban yang tidak memenuhi definisi kewajiban lancar. Contoh: utang obligasi, utang hipotek, utang jangka panjang lainnya.
- Ekuitas: hak residual atas aset entitas setelah dikurangi kewajiban. Ekuitas terdiri dari modal yang disetor oleh pemilik entitas dan laba ditahan yang merupakan akumulasi dari laba atau rugi bersih yang belum dibagikan kepada pemilik entitas. Contoh: modal saham, tambahan modal disetor, laba ditahan.
- Mencatat saldo akun-akun tersebut ke dalam kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja dengan menggunakan aturan debit dan kredit. Aset memiliki saldo normal debit, artinya saldo akun akan bertambah jika dicatat di sisi debit dan berkurang jika dicatat di sisi kredit. Kewajiban dan ekuitas memiliki saldo normal kredit, artinya saldo akun akan bertambah jika dicatat di sisi kredit dan berkurang jika dicatat di sisi debit.
- Menghitung jumlah total dari kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja. Jumlah total dari sisi debit dan sisi kredit harus sama, karena laporan posisi keuangan harus seimbang. Jika terdapat perbedaan antara sisi debit dan sisi kredit, maka harus dilakukan pengecekan ulang untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.
Berikut adalah contoh kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja:
| Akun | Debit | Kredit || --- | --- | --- || Kas | 50.000.000 | - || Piutang Usaha | 30.000.000 | - || Persediaan | 40.000.000 | - || Beban Dibayar Dimuka | 10.000.000 | - || Tanah | 100.000.000 | - || Bangunan | 200.000.000 | - || Akumulasi Penyusutan Bangunan | - | 20.000.000 || Mesin | 150.000.000 | - || Akumulasi Penyusutan Mesin | - | 30.000.000 || Utang Usaha | - | 25.000.000 || Utang Gaji | - | 15.000.000 || Utang Pajak | - | 10.000.000 || Pendapatan Diterima Dimuka | - | 5.000.000 || Utang Obligasi | - | 100.000.000 || Modal Saham | - | 200.000.000 || Tambahan Modal Disetor | - | 50.000.000 || Laba Ditahan (Saldo Awal) | - | 100.000.000 || Laba Bersih (Saldo Penutup) | - | 25.000.000 || Jumlah Total | 580.000.000 | 580.000.000 |Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apa itu kertas kerja?
Kertas kerja adalah dokumen yang digunakan oleh akuntan untuk menyusun laporan keuangan dari suatu entitas.
Apa itu laporan posisi keuangan?
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu, yaitu jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki oleh entitas tersebut.
Apa itu kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja?
Kolom laporan posisi keuangan dalam kertas ker Kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah kolom yang menunjukkan saldo akhir dari setiap akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas. Kolom ini merupakan salah satu bagian dari kertas kerja penyesuaian, yaitu kertas kerja yang digunakan untuk menyesuaikan saldo akun-akun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Bagaimana cara menyusun kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja?
Cara menyusun kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah dengan menentukan akun-akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas, mengambil saldo akhir dari setiap akun dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun akun-akun tersebut sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh standar akuntansi, mencatat saldo akun-akun tersebut ke dalam kolom laporan posisi keuangan dengan menggunakan aturan debit dan kredit, dan menghitung jumlah total dari kolom laporan posisi keuangan.
Apa contoh kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja?
Contoh kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja adalah sebagai berikut:
| Akun | Debit | Kredit || --- | --- | --- || Kas | 50.000.000 | - || Piutang Usaha | 30.000.000 | - || Persediaan | 40.000.000 | - || Beban Dibayar Dimuka | 10.000.000 | - || Tanah | 100.000.000 | - || Bangunan | 200.000.000 | - || Akumulasi Penyusutan Bangunan | - | 20.000.000 || Mesin | 150.000.000 | - || Akumulasi Penyusutan Mesin | - | 30.000.000 || Utang Usaha | - | 25.000.000 || Utang Gaji | - | 15.000.000 || Utang Pajak | - | 10.000.000 || Pendapatan Diterima Dimuka | - | 5.000.000 || Utang Obligasi | - | 100.000.000 || Modal Saham | - | 200.000.000 || Tambahan Modal Disetor | - | 50.000.000 || Laba Ditahan (Saldo Awal) | - | 100.000.000 || Laba Bersih (Saldo Penutup) | - | 25.000.000 || Jumlah Total | 580.000.000 | 580.000.000 |Kesimpulan
Kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja berisi akun-akun yang akan dimasukkan ke dalam laporan posisi keuangan, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Kolom ini digunakan untuk memudahkan penyusunan laporan posisi keuangan, yang merupakan salah satu laporan keuangan utama yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu.
Untuk menyusun kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan akun-akun yang termasuk dalam kelompok aset, kewajiban, dan ekuitas, mengambil saldo akhir dari setiap akun dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun akun-akun tersebut sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh standar akuntansi, mencatat saldo akun-akun tersebut ke dalam kolom laporan posisi keuangan dengan menggunakan aturan debit dan kredit, dan menghitung jumlah total dari kolom laporan posisi keuangan.
Contoh kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja dapat dilihat pada tabel di atas. Jumlah total dari sisi debit dan sisi kredit harus sama, karena laporan posisi keuangan harus seimbang. Jika terdapat perbedaan antara sisi debit dan sisi kredit, maka harus dilakukan pengecekan ulang untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi.
Demikian artikel tentang kolom laporan posisi keuangan dalam kertas kerja berisi akun-akun. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang akuntansi. Terima kasih telah membaca.