Jelaskan Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Pemerintah

Jelaskan Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Pemerintah - Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan. Akuntansi memiliki berbagai cabang dan spesialisasi, salah satunya adalah akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah. Apa saja perbedaan antara kedua jenis akuntansi ini? Bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing entitas? Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap dan terstruktur tentang perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah, serta memberikan contoh-contoh kasus yang relevan.

Apa itu Akuntansi Keuangan?

Apa itu Akuntansi Keuangan?
Apa itu Akuntansi Keuangan?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Akuntansi keuangan adalah cabang akuntansi yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan untuk pihak eksternal, seperti pemegang saham, kreditur, investor, dan regulator. Laporan keuangan yang disusun oleh akuntan keuangan harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku di negara atau wilayah tertentu, misalnya Standar Akuntansi Keuangan(SAK) di Indonesia, atau International Financial Reporting Standards(IFRS) di tingkat internasional. Laporan keuangan yang umum disusun oleh akuntan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang relevan, andal, tepat waktu, dan dapat dibandingkan bagi para pengguna eksternal. Informasi keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja, posisi keuangan, arus kas, dan prospek masa depan dari suatu entitas. Akuntansi keuangan juga dapat membantu entitas dalam mengambil keputusan bisnis yang strategis, seperti ekspansi pasar, merger dan akuisisi, divestasi, atau restrukturisasi.

Apa itu Akuntansi Pemerintah?

Apa itu Akuntansi Pemerintah?
Apa itu Akuntansi Pemerintah?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Akuntansi pemerintah adalah cabang akuntansi yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan untuk pihak internal dan eksternal yang terkait dengan aktivitas pemerintahan, seperti kementerian, lembaga, badan usaha milik negara(BUMN), atau organisasi nirlaba. Laporan keuangan yang disusun oleh akuntan pemerintah harus mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu, misalnya Standar Akuntansi Pemerintahan(SAP) di Indonesia, atau International Public Sector Accounting Standards(IPSAS) di tingkat internasional. Laporan keuangan yang umum disusun oleh akuntan pemerintah adalah laporan realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan saldo anggaran lebih(SAL), dan laporan arus kas.

Tujuan utama dari akuntansi pemerintah adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab bagi para pengguna internal dan eksternal. Informasi keuangan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, ekonomisitas, dan ketaatan dari pengelolaan sumber daya publik. Akuntansi pemerintah juga dapat membantu entitas dalam merencanakan anggaran, mengendalikan pengeluaran, menetapkan tarif pajak dan retribusi, serta melaporkan pertanggungjawaban kepada masyarakat.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa saja perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah?

Perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Objek akuntansi: Akuntansi keuangan berfokus pada entitas bisnis yang berorientasi pada laba, sedangkan akuntansi pemerintah berfokus pada entitas pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
  • Pengguna informasi: Akuntansi keuangan menyediakan informasi keuangan untuk pihak eksternal, sedangkan akuntansi pemerintah menyediakan informasi keuangan untuk pihak internal dan eksternal.
  • Standar akuntansi: Akuntansi keuangan mengikuti standar akuntansi keuangan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu, sedangkan akuntansi pemerintah mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu.
  • Laporan keuangan: Akuntansi keuangan menyusun laporan keuangan yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja, arus kas, dan perubahan ekuitas dari suatu entitas, sedangkan akuntansi pemerintah menyusun laporan keuangan yang mencerminkan realisasi anggaran, operasional, saldo anggaran lebih, dan arus kas dari suatu entitas.
  • Sistem akuntansi: Akuntansi keuangan menggunakan sistem akuntansi akrual, yaitu sistem yang mencatat transaksi berdasarkan saat terjadinya hak dan kewajiban, sedangkan akuntansi pemerintah menggunakan sistem akuntansi kas, yaitu sistem yang mencatat transaksi berdasarkan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas.

Apa saja persamaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah?

Persamaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Proses akuntansi: Akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah sama-sama melalui proses akuntansi yang terdiri dari pencatatan, pengukuran, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan analisis informasi keuangan.
  • Siklus akuntansi: Akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah sama-sama mengikuti siklus akuntansi yang terdiri dari transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, penyesuaian, laporan keuangan, penutupan, dan pembukaan kembali.
  • Prinsip dasar akuntansi: Akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah sama-sama menerapkan prinsip dasar akuntansi yang meliputi prinsip kesatuan entitas, prinsip konsistensi, prinsip kelengkapan, prinsip objektivitas, prinsip relevansi, prinsip andalitas, prinsip materialitas, prinsip pengungkapan penuh, prinsip hati-hati (prudence), dan prinsip substansi mengungguli bentuk.

Apa contoh kasus yang menunjukkan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah?

Contoh kasus yang menunjukkan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah adalah sebagai berikut:

  1. Kas

    Kasus 1: Kasus penjualan barang dagangan

    PT ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang elektronik. Pada tanggal 1 Januari 2023, PT ABC menjual 100 unit televisi kepada PT XYZ dengan harga Rp 5.000.000 per unit. Pembayaran dilakukan secara kredit dengan jangka waktu 30 hari. Biaya pengiriman barang sebesar Rp 500.000 ditanggung oleh PT ABC.

    Berikut adalah pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut menurut akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah:

    Akuntansi KeuanganAkuntansi Pemerintah

    Pencatatan:

    • Menggunakan sistem akuntansi akrual
    • Mencatat pendapatan pada saat terjadinya hak untuk menerima pembayaran, yaitu pada saat penjualan barang
    • Mencatat biaya pada saat terjadinya kewajiban untuk membayar, yaitu pada saat pengiriman barang
    • Mencatat piutang dagang sebagai aset lancar dan utang dagang sebagai kewajiban lancar

    Pelaporan:

    • Menyusun laporan laba rugi yang mencerminkan kinerja perusahaan selama periode tertentu
    • Menyusun neraca yang mencerminkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu
    • Menyusun laporan arus kas yang mencerminkan arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu
    • Menyusun laporan perubahan ekuitas yang mencerminkan perubahan modal perusahaan selama periode tertentu

    Jurnal:

    TanggalKeteranganDebetKredit
    1 Januari 2023Piutang Dagang500.000.000
    Pendapatan Penjualan500.000.000
    Biaya Pengiriman Barang500.000
    Utang Dagang500.000
    31 Januari 2023Kas500.000.000
    Piutang Dagang500.000.000
    Utang Dagang500.000
    Kas500.000

    Laporan Laba Rugi(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Pendapatan Penjualan500.000.000
    Biaya Pengiriman Barang(500.000)
    Laba Bersih Sebelum Pajak499.500.000
    Pajak Penghasilan (10%)(49.950.000)
    Laba Bersih Setelah Pajak449.550.000

    Neraca(Per 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Aset Lancar
    Kas500.000.000
    Piutang Dagang0
    Jumlah Aset Lancar500.000.000
    Kewajiban Lancar
    Utang Dagang0
    Pajak Penghasilan Terutang49.950.000
    Jumlah Kewajiban Lancar49.950.000
    Ekuitas
    Modal Saham100.000.000
    Laba Ditahan350.050.000
    Jumlah Ekuitas450.050.000
    Jumlah Kewajiban dan Ekuitas500.000.000

    Laporan Arus Kas(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
    Penerimaan dari Pelanggan500.000.000
    Pembayaran kepada Pemasok(500.000)
    Pembayaran Pajak Penghasilan(49.950.000)
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi449.550.000
    Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi0
    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan0
    Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas449.550.000
    Kas Awal Periode50.450.000
    Kas Akhir Periode500.000.000

    Laporan Perubahan Ekuitas(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganModal Saham (Rp)Laba Ditahan (Rp)Jumlah Ekuitas (Rp)
    Saldo Awal Periode100.000.0000100.000.000
    Laba Bersih Periode Berjalan0449.550.000449.550.000
    Saldo Akhir Periode100.000.000449.550.000549.550.000

    Pencatatan:

    • Menggunakan sistem akuntansi kas
    • Mencatat pendapatan pada saat terjadinya penerimaan kas, yaitu pada saat pembayaran dari pelanggan
    • Mencatat biaya pada saat terjadinya pengeluaran kas, yaitu pada saat pembayaran kepada pemasok dan pajak
    • Tidak mencatat piutang dagang dan utang dagang sebagai aset dan kewajiban, melainkan sebagai catatan kreditur dan debitur

    Pelaporan:

    • Menyusun laporan realisasi anggaran yang mencerminkan perbandingan antara anggaran dan realisasi pendapatan dan biaya selama periode tertentu
    • Menyusun laporan operasional yang mencerminkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu
    • Menyusun laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL) yang mencerminkan perubahan sisa anggaran yang belum digunakan selama periode tertentu
    • Menyusun laporan arus kas yang mencerminkan arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu

    Jurnal:

    TanggalKeteranganDebet (Rp)Kredit (Rp)
    1 Januari 2023Catatan Debitur (PT XYZ)500.000.000
    Catatan Kreditur (Pemasok)500.000
    31 Januari 2023Kas500.000.000
    Catatan Debitur (PT XYZ)500.000.000
    Kas500.000
    Catatan Kreditur (Pemasok)500.000
    Kas49.950.000
    Pajak Penghasilan Terbayar49.950.000

    Laporan Realisasi Anggaran(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganAnggaran (Rp)Realisasi (Rp)Selisih (Rp)
    Pendapatan600.000.000500.000.000(100.000.000)
    Biaya100.000.00050.450.00049.550.000
    Hasil Operasi500.000.000449.550.000(50.450.000)

    Laporan Operasional(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Pendapatan500.000.000
    Biaya(50.450.000)
    Hasil Operasi449.550.000

    Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih(SAL)(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    SAL Awal Periode0
    Penambahan SAL dari Hasil Operasi Periode Berjalan449.550.000
    Pengurangan SAL dari Penggunaan untuk Tujuan Tertentu0
    SAL Akhir Periode449.550.000

    Laporan Arus Kas(Periode 1 Januari- 31 Januari 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
    Penerimaan dari Pelanggan500.000.000
    Pembayaran kepada Pemasok(500.000)
    Pembayaran Pajak Penghasilan(49.950.000)
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi449.550.000
    Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi0
    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan0
    Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas449.550.000
    Kas Awal Periode50.450.000
    Kas Akhir Periode500.000.000

    Kasus 2: Kasus penerimaan bantuan sosial

    Pemerintah Indonesia memberikan bantuan sosial berupa uang tunai sebesar Rp 600.000 per bulan kepada 10 juta keluarga miskin selama 6 bulan, mulai dari April hingga September 2023, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Bantuan sosial ini bersumber dari APBN 2023 yang dialokasikan sebesar Rp 36 triliun.

    Berikut adalah pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut menurut akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah:

    Akuntansi KeuanganAkuntansi Pemerintah

    Pencatatan:

    • Menggunakan sistem akuntansi akrual
    • Mencatat bantuan sosial sebagai beban pada saat terjadinya kewajiban untuk membayar, yaitu pada saat penyaluran bantuan sosial kepada penerima manfaat
    • Mencatat utang bantuan sosial sebagai kewajiban lancar pada saat terjadinya kewajiban untuk membayar, yaitu pada saat penyaluran bantuan sosial kepada penerima manfaat
    • Mencatat kas sebagai aset lancar pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas, yaitu pada saat pencairan dana APBN dan pembayaran bantuan sosial kepada penerima manfaat

    Pelaporan:

      Menyusun laporan laba rugi yang mencerminkan kinerja pemerintah selama periode tertentu
  2. Menyusun neraca yang mencerminkan posisi keuangan pemerintah pada akhir periode tertentu
  3. Menyusun laporan arus kas yang mencerminkan arus masuk dan keluar kas pemerintah selama periode tertentu
  4. Menyusun laporan perubahan ekuitas yang mencerminkan perubahan modal pemerintah selama periode tertentu
  5. Jurnal:

    TanggalKeteranganDebet (Rp)Kredit (Rp)
    1 April 2023Kas6.000.000.000.000
    Pendapatan APBN6.000.000.000.000
    Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    30 April 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    1 Mei 2023Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    31 Mei 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    1 Juni 2023Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    30 Juni 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    1 Juli 2023Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    31 Juli 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    1 Agustus 2023Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    31 Agustus 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    1 September 2023Beban Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    30 September 2023Utang Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000

    Laporan Laba Rugi(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Pendapatan APBN6.000.000.000.000
    Beban Bantuan Sosial(36.000.000.000.000)
    Rugi Bersih Sebelum Pajak(30.000.000.000.000)
    Pajak Penghasilan (0%)0
    Rugi Bersih Setelah Pajak(30.000.000.000.000)

    Neraca(Per 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Aset Lancar
    Kas0
    Jumlah Aset Lancar0
    Kewajiban Lancar
    Utang Bantuan Sosial0
    Jumlah Kewajiban Lancar0
    Ekuitas
    Modal Saham100.000.000.000.000
    Rugi Ditahan(30.000.000.000.000)
    Jumlah Ekuitas70.000.000.000.000
    Jumlah Kewajiban dan Ekuitas70.000.000.000.000

    Laporan Arus Kas(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
    Penerimaan dari APBN6.000.000.000.000
    Pembayaran Bantuan Sosial(36.000.000.000.000)
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi(30.000.000.000.000)
    Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi0
    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan0
    Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas(30.000.000.000.000)
    Kas Awal Periode30.000.000.000.000
    Kas Akhir Periode0

    Laporan Perubahan Ekuitas(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganModal Saham (Rp)Rugi Ditahan (Rp)Jumlah Ekuitas (Rp)
    Saldo Awal Periode100.000.000.000.0000100.000.000.000.000
    Rugi Bersih Periode Berjalan0(30.000.000.000.000)(30.000.000.000.000)
    Saldo Akhir Periode100.000.000.000.000(30.000.000.000.000)70.000.000.000.000

    Pencatatan:

    • Menggunakan sistem akuntansi kas
    • Mencatat bantuan sosial sebagai pengeluaran pada saat terjadinya pengeluaran kas, yaitu pada saat pembayaran bantuan sosial kepada penerima manfaat
    • Mencatat kas sebagai aset lancar pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas, yaitu pada saat pencairan dana APBN dan pembayaran bantuan sosial kepada penerima manfaat
    • Tidak mencatat utang bantuan sosial sebagai kewajiban, melainkan sebagai catatan kreditur

    Pelaporan:

      Menyusun laporan realisasi anggaran yang mencerminkan perbandingan antara anggaran dan realisasi pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu
    • Menyusun laporan operasional yang mencerminkan hasil operasi pemerintah selama periode tertentu
    • Menyusun laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL) yang mencerminkan perubahan sisa anggaran yang belum digunakan selama periode tertentu
    • Menyusun laporan arus kas yang mencerminkan arus masuk dan keluar kas pemerintah selama periode tertentu

    Jurnal:

    TanggalKeteranganDebet (Rp)Kredit (Rp)
    1 April 2023Kas6.000.000.000.000
    Pendapatan APBN6.000.000.000.000
    30 April 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000
    31 Mei 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000
    30 Juni 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000
    31 Juli 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000
    31 Agustus 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000
    30 September 2023Pengeluaran Bantuan Sosial6.000.000.000.000
    Kas6.000.000.000.000
    Catatan Kreditur (Penerima Manfaat)6.000.000.000.000

    Laporan Realisasi Anggaran(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganAnggaran (Rp)Realisasi (Rp)Selisih (Rp)
    Pendapatan6.000.000.000.0006.000.000.000.0000
    Pengeluaran36.000.000.000.00036.000.000.000.0000
    Defisit Anggaran(30.000.000.000.000)(30.000.000.000.000)0

    Laporan Operasional(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Pendapatan APBN6.000.000.000.000
    Pengeluaran Bantuan Sosial(36.000.000.000.000)
    Defisit Operasional(30.000.000.000.000)

    Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih(SAL)(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    SAL Awal Periode0
    Pengurangan SAL dari Defisit Operasional Periode Berjalan(30.000.000.000.000)
    SAL Akhir Periode(30.000.000.000.000)

    Laporan Arus Kas(Periode 1 April- 30 September 2023):

    KeteranganJumlah (Rp)
    Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
    Penerimaan dari APBN6.000.000.000.000
    Pembayaran Bantuan Sosial(36.000.000.000.000)
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi(30.000.000.000.000)
    Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi0
    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
    Tidak ada transaksi0
    Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan0
    Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas(30.000.000.000.000)
    Kas Awal Periode30.000.000.000.000
    Kas Akhir Periode0

    Kesimpulan:

    Dari dua kasus di atas, dapat dilihat bahwa akuntansi keuangan dan akuntansi pemerintah memiliki perbedaan dalam hal pencatatan dan pelaporan transaksi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh tujuan, sifat, dan karakteristik masing-masing entitas yang melakukan akuntansi. Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para pemakai eksternal, seperti pemegang saham, kreditur, investor, dan lain-lain. Akuntansi keuangan menggunakan sistem akuntansi akrual yang mencatat transaksi berdasarkan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi tersebut, tanpa memperhatikan arus kas yang terjadi. Akuntansi keuangan juga menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan kinerja, posisi keuangan, arus kas, dan perubahan ekuitas entitas selama periode tertentu.

    Sedangkan akuntansi pemerintah bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para pemakai internal, seperti pejabat pemerintah, legislatif, auditor, dan lain-lain. Akuntansi pemerintah menggunakan sistem akuntansi kas yang mencatat transaksi berdasarkan arus kas yang terjadi, tanpa memperhatikan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi tersebut. Akuntansi pemerintah juga menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan realisasi anggaran, hasil operasi, perubahan SAL, dan arus kas entitas selama periode tertentu.

    Video Jelaskan Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Pemerintah

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!