Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang

Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang - Dalam dunia bisnis, bukti transaksi adalah dokumen asli yang menjadi alat untuk merekam seluruh transaksi yang terjadi. Bukti transaksi sangat penting untuk membuktikan keabsahan transaksi, mengurangi kesalahan, menghindari duplikasi, dan menyusun laporan keuangan. Artikel ini akan memberikan contoh bukti transaksi perusahaan dagang yang sering digunakan dalam aktivitas bisnis sehari-hari.
Apa itu Perusahaan Dagang?
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang aktivitas utamanya adalah membeli dan menjual barang tanpa mengubah wujud dan sifat barangnya. Contoh perusahaan dagang adalah toko sembako, toko olahraga, agen telur dan beras, dan lain-lain. Perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa yang hanya menyediakan jasa tanpa menjual barang, dan perusahaan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
Transaksi perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal. Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan, misalnya pembayaran gaji karyawan, pengolahan bahan baku, pemindahan aset, dan lain-lain. Transaksi eksternal adalah transaksi yang terjadi dengan pihak di luar perusahaan, misalnya pembelian barang dagang, penjualan barang dagang, pembayaran utang, penerimaan piutang, dan lain-lain.
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
Bukti transaksi perusahaan dagang dapat berupa dokumen tertulis atau elektronik yang berisi informasi tentang transaksi yang terjadi. Berikut adalah beberapa contoh bukti transaksi perusahaan dagang beserta penjelasannya:
- Nota: Nota adalah dokumen yang dibuat oleh penjual untuk memberitahukan kepada pembeli tentang barang atau jasa yang dijual beserta jumlah dan harga yang harus dibayar. Nota biasanya digunakan untuk transaksi tunai atau kredit jangka pendek. Contoh nota adalah nota kontan, nota kredit, nota debet, dan nota retur.- Faktur: Faktur adalah dokumen yang dibuat oleh penjual untuk menagih pembayaran kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual secara kredit jangka panjang. Faktur biasanya berisi informasi lebih lengkap daripada nota, seperti tanggal jatuh tempo, syarat pembayaran, diskon, pajak, dan lain-lain. Contoh faktur adalah faktur penjualan dan faktur pembelian.- Kwitansi: Kwitansi adalah dokumen yang dibuat oleh penerima uang untuk memberikan bukti bahwa uang telah diterima dari pihak lain. Kwitansi biasanya digunakan untuk transaksi pembayaran tunai atau pelunasan utang. Contoh kwitansi adalah kwitansi pembayaran gaji karyawan, kwitansi pembayaran utang dagang, kwitansi penerimaan piutang dagang, dan lain-lain.- Cek: Cek adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemilik rekening bank untuk memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain. Cek biasanya digunakan untuk transaksi pembayaran non-tunai atau pengiriman uang antar bank. Contoh cek adalah cek atas unjuk, cek atas nama, cek silang, cek beruang, dan lain-lain.- Bilyet Giro: Bilyet giro adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank untuk memerintahkan bank lain untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain. Bilyet giro biasanya digunakan untuk transaksi pembayaran non-tunai atau pengiriman uang antar bank. Contoh bilyet giro adalah bilyet giro atas unjuk, bilyet giro atas nama, bilyet giro silang, bilyet giro beruang, dan lain-lain.- Rekening Koran: Rekening koran adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank untuk memberitahukan kepada nasabah tentang mutasi rekening bank selama periode tertentu. Rekening koran biasanya digunakan untuk mengontrol dan menyesuaikan saldo kas perusahaan dengan saldo kas bank. Contoh rekening koran adalah rekening koran bulanan, rekening koran harian, rekening koran khusus, dan lain-lain.- Bukti Setoran Bank: Bukti setoran bank adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank untuk memberikan bukti bahwa uang telah disetorkan ke rekening bank. Bukti setoran bank biasanya digunakan untuk transaksi penyetoran uang tunai atau cek ke rekening bank. Contoh bukti setoran bank adalah bukti setoran tunai, bukti setoran cek, bukti setoran transfer, dan lain-lain.- Bukti Kas Masuk: Bukti kas masuk adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan untuk merekam penerimaan uang tunai dari sumber-sumber tertentu. Bukti kas masuk biasanya digunakan untuk transaksi penerimaan uang tunai dari penjualan barang dagang, piutang dagang, pendapatan lain-lain, dan lain-lain. Contoh bukti kas masuk adalah buku kas masuk, laporan kas masuk, slip kas masuk, dan lain-lain.- Bukti Kas Keluar: Bukti kas keluar adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan untuk merekam pengeluaran uang tunai untuk tujuan-tujuan tertentu. Bukti kas keluar biasanya digunakan untuk transaksi pengeluaran uang tunai untuk pembelian barang dagang, utang dagang, beban-beban, dan lain-lain. Contoh bukti kas keluar adalah buku kas keluar, laporan kas keluar, slip kas keluar, dan lain-lain.- Bukti Memo: Bukti memo adalah dokumen yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang berwenang untuk mencatat kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam perusahaan. Bukti memo biasanya digunakan untuk transaksi internal perusahaan yang tidak melibatkan uang tunai atau bank, seperti pemindahan aset, penghapusan aset, koreksi kesalahan, dan lain-lain. Contoh bukti memo adalah memo internal, memo kredit, memo debet, memo retur, dan lain-lain.Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Q: Apa fungsi bukti transaksi?
A: Fungsi bukti transaksi adalah sebagai berikut:
- Membuktikan keabsahan transaksi;
- Merekam aktivitas transaksi yang sebenarnya;
- Mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi;
- Menyediakan data informasi keuangan;
- Menjadi dasar untuk pencatatan akuntansi;
- Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan;
- Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan.
Q: Bagaimana cara mencatat bukti transaksi?
A: Cara mencatat bukti transaksi adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi;
- Mengklasifikasikan akun-akun yang terlibat dalam transaksi;
- Menentukan akun mana yang harus didebit dan akun mana yang harus dikredit sesuai dengan aturan debit kredit;
- Menyusun jurnal umum dengan mencantumkan tanggal, nama ak un akun, jumlah debit dan kredit, dan keterangan;
- Melakukan posting dari jurnal umum ke buku besar dengan mencatat nomor rekening, tanggal, jumlah debit dan kredit, dan saldo;
- Menyusun neraca saldo dengan mencantumkan nomor rekening, nama akun, saldo debit, dan saldo kredit.
Q: Apa contoh bukti transaksi perusahaan dagang yang paling sering digunakan?
A: Contoh bukti transaksi perusahaan dagang yang paling sering digunakan adalah nota, faktur, kwitansi, cek, bilyet giro, rekening koran, bukti setoran bank, bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan bukti memo.
Q: Bagaimana cara menyimpan bukti transaksi perusahaan dagang?
A: Cara menyimpan bukti transaksi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
- Menyortir bukti transaksi berdasarkan jenis dan tanggal;
- Menyimpan bukti transaksi dalam map atau folder yang tertata rapi dan mudah diakses;
- Memberi label pada map atau folder dengan nama jenis transaksi dan periode waktu;
- Mengarsipkan map atau folder dalam lemari atau rak yang aman dan terkunci;
- Membuat daftar isi atau indeks untuk memudahkan pencarian bukti transaksi yang dibutuhkan.
Q: Apa yang harus diperhatikan dalam membuat bukti transaksi perusahaan dagang?
A: Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bukti transaksi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
- Membuat bukti transaksi sesegera mungkin setelah transaksi terjadi;
- Mengisi bukti transaksi dengan lengkap, jelas, akurat, dan objektif;
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan standar akuntansi;
- Menandatangani bukti transaksi oleh pihak-pihak yang berwenang atau terkait;
- Menyertakan nomor seri atau kode unik pada setiap bukti transaksi untuk memudahkan pelacakan dan pengendalian.
Kesimpulan
Bukti transaksi perusahaan dagang adalah dokumen asli yang menjadi alat untuk merekam seluruh transaksi yang terjadi. Bukti transaksi sangat penting untuk membuktikan keabsahan transaksi, mengurangi kesalahan, menghindari duplikasi, dan menyusun laporan keuangan. Beberapa contoh bukti transaksi perusahaan dagang adalah nota, faktur, kwitansi, cek, bilyet giro, rekening koran, bukti setoran bank, bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan bukti memo. Dalam membuat dan menyimpan bukti transaksi perusahaan dagang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bukti transaksi dapat berfungsi dengan baik.
Demikian artikel tentang contoh bukti transaksi perusahaan dagang. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.