Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan

Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan - Harga pokok pesanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sesuai dengan permintaan pelanggan. Harga pokok pesanan berbeda dengan harga pokok produksi, yang merupakan biaya rata-rata untuk memproduksi seluruh barang atau jasa dalam suatu periode. Harga pokok pesanan lebih spesifik dan dapat berbeda-beda untuk setiap pesanan, tergantung pada faktor-faktor seperti bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Artikel ini akan menjelaskan cara menghitung harga pokok pesanan dengan mudah dan akurat.

Apa itu Harga Pokok Pesanan?

Apa itu Harga Pokok Pesanan?
Apa itu Harga Pokok Pesanan?
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Harga pokok pesanan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang diminta oleh pelanggan. Harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan yang menerima pesanan khusus dari pelanggan, seperti perusahaan manufaktur, konstruksi, jasa, dan lain-lain. Harga pokok pesanan dapat membantu perusahaan menentukan harga jual yang tepat untuk barang atau jasa yang dihasilkan, serta mengukur profitabilitas dari setiap pesanan.

Untuk menghitung harga pokok pesanan, perusahaan harus mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan. Biaya-biaya tersebut meliputi:

  • Bahan baku langsung: biaya bahan baku yang digunakan secara langsung untuk memproduksi barang atau jasa.
  • Tenaga kerja langsung: biaya upah dan gaji pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi.
  • Overhead pabrik: biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi, seperti sewa, listrik, peralatan, bahan penolong, dan lain-lain.

Rumus untuk menghitung harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Pesanan= Bahan Baku Langsung+ Tenaga Kerja Langsung+ Overhead Pabrik

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Bagaimana cara menghitung bahan baku langsung?

Bahan baku langsung adalah biaya bahan baku yang digunakan secara langsung untuk memproduksi barang atau jasa. Cara menghitung bahan baku langsung adalah dengan mengalikan jumlah bahan baku yang digunakan dengan harga satuan bahan baku tersebut. Contoh:

Perusahaan A menerima pesanan untuk membuat 100 buah kursi kayu dari pelanggan B. Untuk membuat satu buah kursi kayu, perusahaan A membutuhkan 5 kg kayu dengan harga Rp 20.000 per kg dan 0,5 kg paku dengan harga Rp 10.000 per kg. Maka, bahan baku langsung untuk membuat 100 buah kursi kayu adalah:

(5 kg x Rp 20.000)+(0,5 kg x Rp 10.000)= Rp 110.000 per kursi

Rp 110.000 x 100= Rp 11.000.000

Jadi, bahan baku langsung untuk pesanan tersebut adalah Rp 11.000.000.

Bagaimana cara menghitung tenaga kerja langsung?

Tenaga kerja langsung adalah biaya upah dan gaji pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Cara menghitung tenaga kerja langsung adalah dengan mengalikan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pesanan dengan tarif upah per jam pekerja tersebut. Contoh:

Perusahaan A menerima pesanan untuk membuat 100 buah kursi kayu dari pelanggan B. Untuk membuat satu buah kursi kayu, perusahaan A membutuhkan 2 jam kerja dari pekerja yang dibayar Rp 25.000 per jam. Maka, tenaga kerja langsung untuk membuat 100 buah kursi kayu adalah:

2 jam x Rp 25.000= Rp 50.000 per kursi

Rp 50.000 x 100= Rp 5.000.000

Jadi, tenaga kerja langsung untuk pesanan tersebut adalah Rp 5.000.000.

Bagaimana cara menghitung overhead pabrik?

Overhead pabrik adalah biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi, seperti sewa, listrik, peralatan, bahan penolong, dan lain-lain. Cara menghitung overhead pabrik dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan oleh perusahaan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode tarif overhead pabrik, yaitu dengan mengalikan jumlah jam kerja atau jumlah bahan baku langsung dengan tarif overhead pabrik per satuan jam kerja atau bahan baku langsung. Tarif overhead pabrik dapat dihitung dengan membagi total biaya overhead pabrik dalam suatu periode dengan total jam kerja atau total bahan baku langsung dalam periode yang sama. Contoh:

Perusahaan A menerima pesanan untuk membuat 100 buah kursi kayu dari pelanggan B. Perusahaan A menggunakan metode tarif overhead pabrik berdasarkan jam kerja. Dalam periode tersebut, perusahaan A mengeluarkan biaya overhead pabrik sebesar Rp 10.000.000 dan total jam kerja sebesar 1.000 jam. Maka, tarif overhead pabrik per jam kerja adalah:

Rp 10.000.000/ 1.000 jam= Rp 10.000 per jam

Untuk membuat satu buah kursi kayu, perusahaan A membutuhkan 2 jam kerja dari pekerja yang dibayar Rp 25.000 per jam. Maka, overhead pabrik untuk membuat satu buah kursi kayu adalah:

2 jam x Rp 10.000= Rp 20.000 per kursi

Rp 20.000 x 100= Rp 2.000.000

Jadi, overhead pabrik untuk pesanan tersebut adalah Rp 2.000.000.

Bagaimana cara menentukan harga jual dari harga pokok pesanan?

Harga jual adalah harga yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan untuk barang atau jasa yang dihasilkan. Harga jual harus mencakup harga pokok pesanan dan margin keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan. Cara menentukan harga jual dari harga pokok pesanan adalah dengan menambahkan margin keuntungan ke harga pokok pesanan tersebut. Margin keuntungan dapat ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari harga pokok pesanan atau berdasarkan nilai absolut tertentu yang diinginkan oleh perusahaan. Contoh:

Perusahaan A menerima pesanan untuk membuat 100 buah kursi kayu dari pelanggan B. Harga pokok pesanan untuk membuat 100 buah kursi kayu adalah Rp 18.000.000(Rp 11.000.000+ Rp 5.000.000+ Rp 2.000.000). Perusahaan A ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 20% dari harga pokok pesanan. Maka, harga jual per kursi kayu adalah:

Harga Pokok Pesanan+(20% x Harga Pokok Pesanan)= Harga Jual

Rp 180.000+(20% x Rp 180.000)= Rp 216.000

Jadi, harga jual per kursi kayu adalah Rp 216.000.

Apa keuntungan dan kerugian dari menggunakan harga pokok pesanan?

Harga pokok pesanan memiliki beberapa keuntungan dan kerugian bagi perusahaan yang menggunakannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Keuntungan:

  • Harga pokok pesanan dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang biaya produksi untuk setiap pesanan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang sesuai dan mengukur profitabilitas dari setiap pesanan.
  • Harga pokok pesanan dapat membantu perusahaan mengendalikan biaya produksi dengan lebih baik, karena perusahaan dapat melacak dan mengevaluasi biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan.
  • Harga pokok pesanan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena perusahaan dapat menyesuaikan produk atau jasa sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.

Kerugian:

  • Harga pokok pesanan membutuhkan sistem akuntansi yang lebih kompleks dan memakan waktu, karena perusahaan harus mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan secara terpisah.
  • Harga pokok pesanan dapat menyebabkan kesulitan dalam menentukan tarif overhead pabrik yang tepat, karena overhead pabrik dapat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas produksi.
  • Harga pokok pesanan dapat menyebabkan persaingan harga yang ketat, karena perusahaan harus menawarkan harga jual yang kompetitif untuk menarik pelanggan.

Kesimpulan

Harga pokok pesanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sesuai dengan permintaan pelanggan. Harga pokok pesanan berbeda dengan harga pokok produksi, yang merupakan biaya rata-rata untuk memproduksi seluruh barang atau jasa dalam suatu periode. Harga pokok pesanan lebih spesifik dan dapat berbeda-beda untuk setiap pesanan, tergantung pada faktor-faktor seperti bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain.

Untuk menghitung harga pokok pesanan, perusahaan harus mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan. Biaya-biaya tersebut meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Rumus untuk menghitung harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Pesanan= Bahan Baku Langsung+ Tenaga Kerja Langsung+ Overhead Pabrik

Untuk menentukan harga jual dari harga pokok pesanan, perusahaan harus menambahkan margin keuntungan yang diinginkan ke harga pokok pesanan tersebut. Margin keuntungan dapat ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari harga pokok pesanan atau berdasarkan nilai absolut tertentu yang diinginkan oleh perusahaan.

Harga pokok pesanan memiliki beberapa keuntungan dan kerugian bagi perusahaan yang menggunakannya. Keuntungan dari harga pokok pesanan antara lain adalah memberikan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang biaya produksi untuk setiap pesanan, membantu mengendalikan biaya produksi dengan lebih baik, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kerugian dari harga pokok pesanan antara lain adalah membutuhkan sistem akuntansi yang lebih kompleks dan memakan waktu, menyebabkan kesulitan dalam menentukan tarif overhead pabrik yang tepat, dan menyebabkan persaingan harga yang ketat.

Demikianlah artikel tentang cara menghitung harga pokok pesanan. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam menghitung harga pokok pesanan dengan mudah dan akurat.

Video Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!