Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
Diterbitkan
oleh
Admin
--
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang - Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang dagangan yang dijual kepada pelanggan. Harga pokok penjualan merupakan salah satu komponen penting dalam laporan laba rugi, karena menentukan besarnya laba kotor yang diperoleh perusahaan. Untuk menghitung harga pokok penjualan, perusahaan dagang harus mengetahui persediaan awal, pembelian, dan persediaan akhir barang dagangan. Artikel ini akan menjelaskan cara menghitung harga pokok penjualan perusahaan dagang dengan rumus dan contoh.
Apa itu Harga Pokok Penjualan?
| Apa itu Harga Pokok Penjualan? |
Harga pokok penjualan adalah nilai total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang dagangan yang dijual kepada pelanggan. Harga pokok penjualan mencerminkan efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan dan mengendalikan biaya. Harga pokok penjualan juga mempengaruhi besarnya laba kotor yang diperoleh perusahaan. Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan. Semakin rendah harga pokok penjualan, semakin tinggi laba kotor yang diperoleh perusahaan.
Bagaimana Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan?
| Bagaimana Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan? |
Untuk menghitung harga pokok penjualan, perusahaan dagang harus mengetahui tiga variabel, yaitu:
- Persediaan awal: jumlah barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada awal periode akuntansi.
- Pembelian: jumlah barang dagangan yang dibeli perusahaan selama periode akuntansi.
- Persediaan akhir: jumlah barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan adalah:
Harga Pokok Penjualan= Persediaan Awal+ Pembelian- Persediaan Akhir
Contoh:
Perusahaan ABC adalah perusahaan dagang yang menjual sepatu. Pada awal tahun 2020, persediaan awal sepatu adalah 100 pasang dengan harga Rp 200.000 per pasang. Selama tahun 2020, perusahaan ABC membeli sepatu sebanyak 500 pasang dengan harga Rp 250.000 per pasang. Pada akhir tahun 2020, persediaan akhir sepatu adalah 150 pasang dengan harga Rp 300.000 per pasang. Berapakah harga pokok penjualan sepatu pada tahun 2020?
Jawab:
Persediaan Awal= 100 x Rp 200.000= Rp 20.000.000
Pembelian= 500 x Rp 250.000= Rp 125.000.000
Persediaan Akhir= 150 x Rp 300.000= Rp 45.000.000
Harga Pokok Penjualan= Rp 20.000.000+ Rp 125.000.000- Rp 45.000.000
Harga Pokok Penjualan= Rp 100.000.000
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apa saja faktor yang mempengaruhi harga pokok penjualan?
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pokok penjualan antara lain:
- Harga beli barang dagangan: semakin tinggi harga beli barang dagangan, semakin tinggi harga pokok penjualan.
- Jumlah barang dagangan: semakin banyak barang dagangan yang dibeli dan dijual, semakin tinggi harga pokok penjualan.
- Metode persediaan: metode persediaan adalah cara untuk menentukan nilai persediaan awal dan akhir berdasarkan asumsi aliran barang dagangan. Metode persediaan yang umum digunakan adalah FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average Cost. Metode persediaan yang berbeda akan menghasilkan harga pokok penjualan yang berbeda.
Apa perbedaan harga pokok penjualan perusahaan dagang dan perusahaan jasa?
Perbedaan harga pokok penjualan perusahaan dagang dan perusahaan jasa adalah:
- Perusahaan dagang memiliki harga pokok penjualan, sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki harga pokok penjualan. Perusahaan jasa memiliki biaya langsung, yaitu biaya yang dapat diatribusikan langsung kepada pendapatan jasa.
- Perusahaan dagang menghitung harga pokok penjualan dengan rumus: Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir. Sedangkan perusahaan jasa menghitung biaya langsung dengan rumus: Biaya Langsung = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Langsung.
- Perusahaan dagang mencatat harga pokok penjualan pada laporan laba rugi sebagai pengurang pendapatan penjualan, sedangkan perusahaan jasa mencatat biaya langsung pada laporan laba rugi sebagai pengurang pendapatan jasa.
Bagaimana cara menurunkan harga pokok penjualan?
Cara-cara untuk menurunkan harga pokok penjualan antara lain:
- Mencari supplier yang menawarkan harga beli barang dagangan yang lebih murah, tetapi tetap menjaga kualitas barang dagangan.
- Mengurangi jumlah persediaan awal dan akhir barang dagangan, sehingga menghemat biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau kehilangan barang dagangan.
- Memilih metode persediaan yang sesuai dengan karakteristik barang dagangan. Misalnya, jika barang dagangan cenderung mengalami kenaikan harga, maka metode LIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih rendah daripada metode FIFO atau Average Cost.
Kesimpulan
Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang dagangan yang dijual kepada pelanggan. Harga pokok penjualan merupakan salah satu komponen penting dalam laporan laba rugi, karena menentukan besarnya laba kotor yang diperoleh perusahaan. Untuk menghitung harga pokok penjualan, perusahaan dagang harus mengetahui persediaan awal, pembelian, dan persediaan akhir barang dagangan. Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan adalah: Harga Pokok Penjualan= Persediaan Awal+ Pembelian- Persediaan Akhir. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pokok penjualan antara lain harga beli barang dagangan, jumlah barang dagangan, dan metode persediaan. Cara-cara untuk menurunkan harga pokok penjualan antara lain mencari supplier yang menawarkan harga beli barang dagangan yang lebih murah, mengurangi jumlah persediaan awal dan akhir barang dagangan, dan memilih metode persediaan yang sesuai dengan karakteristik barang dagangan.
Demikian artikel tentang cara menghitung harga pokok penjualan perusahaan dagang. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.
Video Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
