Cara Menghitung Harga Jual Makanan Per Porsi

Cara Menghitung Harga Jual Makanan Per Porsi - Apakah Anda memiliki usaha kuliner atau berencana untuk membuka bisnis di bidang makanan? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui cara menghitung harga jual makanan per porsi. Mengapa? Karena hal ini sangat penting untuk menentukan keuntungan yang Anda dapatkan dari setiap produk yang Anda jual. Selain itu, dengan mengetahui harga jual makanan per porsi, Anda juga bisa menyesuaikan harga dengan pasar dan pesaing, serta menghindari kerugian akibat kesalahan dalam menentukan harga.
Apa Itu Harga Jual Makanan Per Porsi?
Harga jual makanan per porsi adalah harga yang Anda tetapkan untuk setiap porsi makanan yang Anda jual. Harga ini biasanya ditentukan berdasarkan biaya produksi, biaya operasional, dan margin keuntungan yang Anda inginkan. Harga jual makanan per porsi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti target pasar, daya beli konsumen, kualitas produk, lokasi usaha, dan strategi pemasaran.
Untuk menghitung harga jual makanan per porsi, Anda perlu mengetahui beberapa komponen berikut:
- Biaya bahan baku (BB): Ini adalah biaya yang Anda keluarkan untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan. Misalnya, jika Anda menjual nasi goreng, maka biaya bahan baku meliputi nasi, telur, sayuran, bumbu, minyak goreng, dan lain-lain.
- Biaya tenaga kerja (TK): Ini adalah biaya yang Anda bayarkan kepada karyawan atau pekerja yang terlibat dalam proses produksi makanan. Misalnya, jika Anda memiliki koki, pelayan, kasir, dan pencuci piring, maka biaya tenaga kerja meliputi gaji dan tunjangan mereka.
- Biaya overhead (OH): Ini adalah biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi makanan, tetapi tetap harus dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Misalnya, biaya sewa tempat, listrik, air, gas, telepon, internet, peralatan dapur, perlengkapan makan, pajak, iklan, dan lain-lain.
- Margin keuntungan (MK): Ini adalah persentase keuntungan yang Anda harapkan dari penjualan makanan. Margin keuntungan bisa bervariasi tergantung pada jenis usaha, produk, pasar, dan pesaing. Biasanya, margin keuntungan untuk usaha kuliner berkisar antara 10% hingga 30%.
Dengan mengetahui komponen-komponen di atas, Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung harga jual makanan per porsi:
Harga jual=(BB+ TK+ OH)/ Jumlah porsi+(MK x Harga jual)
Misalnya, Anda menjual nasi goreng dengan rincian sebagai berikut:
- Biaya bahan baku per porsi: Rp 5.000
- Biaya tenaga kerja per bulan: Rp 3.000.000
- Biaya overhead per bulan: Rp 2.000.000
- Jumlah porsi yang terjual per bulan: 3.000
- Margin keuntungan: 20%
Maka harga jual nasi goreng per porsi adalah:
Harga jual=(5.000+(3.000.000+ 2.000.000)/ 3.000)+(0.2 x Harga jual)
Harga jual=(5.000+ 1.667)+(0.2 x Harga jual)
Harga jual= 6.667+(0.2 x Harga jual)
Harga jual= 6.667/(1- 0.2)
Harga jual= 8.334
Harga jual= Rp 8.334(dibulatkan ke atas)
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah harga jual makanan per porsi sama dengan harga pokok penjualan(HPP)?
Tidak, harga jual makanan per porsi adalah harga yang Anda tetapkan untuk menjual makanan kepada konsumen, sedangkan harga pokok penjualan adalah biaya yang Anda keluarkan untuk memproduksi makanan tersebut. Harga pokok penjualan biasanya lebih rendah dari harga jual makanan per porsi, karena harga jual sudah mencakup margin keuntungan.
Bagaimana cara menentukan margin keuntungan yang tepat?
Tidak ada aturan baku untuk menentukan margin keuntungan yang tepat, karena hal ini tergantung pada banyak faktor, seperti jenis usaha, produk, pasar, dan pesaing. Namun, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk membantu Anda menentukan margin keuntungan yang tepat:
- Melakukan riset pasar untuk mengetahui harga jual makanan sejenis yang ditawarkan oleh pesaing, serta daya beli dan preferensi konsumen.
- Menetapkan target keuntungan yang realistis dan sesuai dengan kapasitas usaha Anda.
- Menyesuaikan harga jual makanan per porsi dengan kualitas produk, layanan, dan lokasi usaha Anda.
- Mengevaluasi dan meninjau kembali harga jual makanan per porsi secara berkala untuk mengikuti perkembangan pasar dan biaya produksi.
Bagaimana cara menghemat biaya produksi makanan?
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghemat biaya produksi makanan, antara lain:
- Memilih bahan baku yang berkualitas, segar, dan sesuai dengan kebutuhan. Hindari membeli bahan baku yang tidak diperlukan atau berlebihan.
- Mengelola persediaan bahan baku dengan baik. Simpan bahan baku di tempat yang bersih, kering, dan aman. Lakukan pengecekan stok secara rutin dan buang bahan baku yang sudah kadaluarsa atau rusak.
- Mengoptimalkan proses produksi makanan. Gunakan peralatan dapur yang efisien dan hemat energi. Kurangi limbah dan sisa makanan. Tingkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.
- Mencari supplier atau vendor yang menawarkan harga dan kualitas terbaik. Lakukan negosiasi dan kerjasama yang saling menguntungkan. Manfaatkan diskon atau promo yang ditawarkan.
Kesimpulan
Menghitung harga jual makanan per porsi adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan oleh para pelaku usaha kuliner. Dengan mengetahui cara menghitung harga jual makanan per porsi, Anda bisa menentukan keuntungan yang Anda dapatkan dari setiap produk yang Anda jual, menyesuaikan harga dengan pasar dan pesaing, serta menghindari kerugian akibat kesalahan dalam menentukan harga.
Untuk menghitung harga jual makanan per porsi, Anda perlu mengetahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan margin keuntungan. Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung harga jual m Untuk menghitung harga jual makanan per porsi, Anda perlu mengetahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan margin keuntungan. Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung harga jual makanan per porsi: Harga jual=(BB+ TK+ OH)/ Jumlah porsi+(MK x Harga jual) Anda juga bisa menggunakan kalkulator online atau aplikasi yang tersedia di internet untuk membantu Anda menghitung harga jual makanan per porsi dengan mudah dan cepat. Demikian artikel tentang cara menghitung harga jual makanan per porsi. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengembangkan usaha kuliner Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.