Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap

Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap - Aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasi bisnisnya, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, dan lain-lain. Aset tetap memiliki umur ekonomis yang lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat. Harga perolehan aset tetap adalah jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan atau membangun aset tetap tersebut. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara menghitung harga perolehan aset tetap dengan berbagai metode dan contoh.

Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap

Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap
Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap
bing.net webmasters.googleblog.com Mister Geko Grogol Inc

Harga perolehan aset tetap dapat dihitung dengan beberapa cara, tergantung pada sumber dan kondisi aset tetap tersebut. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:

Metode Pembelian

Metode pembelian adalah metode yang paling sederhana untuk menghitung harga perolehan aset tetap. Metode ini digunakan jika perusahaan membeli aset tetap dari pihak lain dengan harga pasar yang wajar. Harga perolehan aset tetap adalah sama dengan harga pembelian ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tetap siap digunakan, seperti biaya pengiriman, biaya pemasangan, biaya pengujian, biaya pajak, dan lain-lain.

Contoh: Perusahaan ABC membeli sebuah mesin dari Perusahaan XYZ dengan harga Rp 100 juta. Perusahaan ABC juga mengeluarkan biaya pengiriman sebesar Rp 5 juta, biaya pemasangan sebesar Rp 10 juta, dan biaya pengujian sebesar Rp 2 juta. Maka, harga perolehan aset tetap mesin tersebut adalah:

Harga perolehan aset tetap= Harga pembelian+ Biaya-biaya lainnya

Harga perolehan aset tetap= Rp 100 juta+ Rp 5 juta+ Rp 10 juta+ Rp 2 juta

Harga perolehan aset tetap= Rp 117 juta

Metode Pertukaran

Metode pertukaran adalah metode yang digunakan jika perusahaan menukar aset lama dengan aset baru dari pihak lain. Metode ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pertukaran dengan nilai wajar dan pertukaran tanpa nilai wajar.

Pertukaran dengan nilai wajar adalah pertukaran yang dilakukan dengan dasar nilai pasar kedua aset yang ditukar. Harga perolehan aset tetap baru adalah sama dengan nilai wajar aset lama ditambah atau dikurangi selisih nilai wajar kedua aset tersebut. Selisih nilai wajar tersebut dapat berupa uang tunai atau piutang yang diterima atau dibayarkan oleh perusahaan.

Contoh: Perusahaan ABC menukar sebuah mobil lama dengan sebuah mobil baru dari Perusahaan XYZ. Nilai wajar mobil lama adalah Rp 80 juta dan nilai wajar mobil baru adalah Rp 120 juta. Perusahaan ABC juga membayar uang tunai sebesar Rp 40 juta kepada Perusahaan XYZ sebagai selisih nilai wajar. Maka, harga perolehan aset tetap mobil baru tersebut adalah:

Harga perolehan aset tetap= Nilai wajar aset lama+ Selisih nilai wajar

Harga perolehan aset tetap= Rp 80 juta+ Rp 40 juta

Harga perolehan aset tetap= Rp 120 juta

Pertukaran tanpa nilai wajar adalah pertukaran yang dilakukan tanpa dasar nilai pasar kedua aset yang ditukar. Harga perolehan aset tetap baru adalah sama dengan nilai buku(harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan) aset lama ditambah atau dikurangi selisih nilai buku kedua aset tersebut.

Contoh: Perusahaan ABC menukar sebuah komputer lama dengan sebuah komputer baru dari Perusahaan XYZ. Nilai buku komputer lama adalah Rp 20 juta dan nilai buku komputer baru adalah Rp 30 juta. Perusahaan ABC juga menerima uang tunai sebesar Rp 10 juta dari Perusahaan XYZ sebagai selisih nilai buku. Maka, harga perolehan aset tetap komputer baru tersebut adalah:

Harga perolehan aset tetap= Nilai buku aset lama+ Selisih nilai buku

Harga perolehan aset tetap= Rp 20 juta+ Rp 10 juta

Harga perolehan aset tetap= Rp 30 juta

Metode Pembangunan Sendiri

Metode pembangunan sendiri adalah metode yang digunakan jika perusahaan membangun aset tetap sendiri dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang dimilikinya. Harga perolehan aset tetap adalah sama dengan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun aset tetap tersebut, termasuk biaya bunga pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan.

Contoh: Perusahaan ABC membangun sebuah gedung dengan menggunakan bahan baku sebesar Rp 200 juta, tenaga kerja sebesar Rp 100 juta, biaya overhead sebesar Rp 50 juta, dan biaya bunga pinjaman sebesar Rp 10 juta. Maka, harga perolehan aset tetap gedung tersebut adalah:

Harga perolehan aset tetap= Biaya bahan baku+ Biaya tenaga kerja+ Biaya overhead+ Biaya bunga pinjaman

Harga perolehan aset tetap= Rp 200 juta+ Rp 100 juta+ Rp 50 juta+ Rp 10 juta

Harga perolehan aset tetap= Rp 360 juta

Metode Hibah atau Warisan

Metode hibah atau warisan adalah metode yang digunakan jika perusahaan menerima aset tetap secara gratis dari pihak lain, seperti pemerintah, yayasan, atau individu. Harga perolehan aset tetap adalah sama dengan nilai wajar aset tetap pada saat diterima oleh perusahaan.

Contoh: Perusahaan ABC menerima sebuah tanah dari pemerintah sebagai hibah. Nilai wajar tanah tersebut pada saat diterima adalah Rp 500 juta. Maka, harga perolehan aset tetap tanah tersebut adalah:

Harga perolehan aset tetap= Nilai wajar aset tetap pada saat diterima

Harga perolehan aset tetap= Rp 500 juta

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa itu harga perolehan aset tetap?

Harga perolehan aset tetap adalah jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan atau membangun aset tetap yang digunakan dalam operasi bisnisnya.

Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap?

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap adalah metode pembelian, metode pertukaran, metode pembangunan sendiri, dan metode hibah atau warisan.

Apa saja biaya-biaya yang termasuk dalam harga perolehan aset tetap?

Biaya-biaya yang termasuk dalam harga perolehan aset tetap adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tet Biaya-biaya yang termasuk dalam harga perolehan aset tetap adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tetap siap digunakan, seperti biaya pengiriman, biaya pemasangan, biaya pengujian, biaya pajak, biaya bunga pinjaman, dan lain-lain. Biaya-biaya yang tidak termasuk dalam harga perolehan aset tetap adalah biaya-biaya yang dikeluarkan setelah aset tetap digunakan, seperti biaya perawatan, biaya perbaikan, biaya penyusutan, dan lain-lain.

Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan aset tetap?

Akumulasi penyusutan aset tetap adalah jumlah penyusutan yang telah dialami oleh aset tetap sejak tanggal perolehan hingga akhir periode akuntansi. Akumulasi penyusutan aset tetap dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode garis lurus, metode saldo menurun, metode unit produksi, dan metode jam kerja. Metode garis lurus adalah metode yang mengasumsikan bahwa aset tetap mengalami penyusutan yang sama setiap tahunnya. Metode saldo menurun adalah metode yang mengasumsikan bahwa aset tetap mengalami penyusutan yang semakin besar setiap tahunnya. Metode unit produksi adalah metode yang mengasumsikan bahwa aset tetap mengalami penyusutan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan. Metode jam kerja adalah metode yang mengasumsikan bahwa aset tetap mengalami penyusutan berdasarkan jumlah jam kerja yang digunakan.

Bagaimana cara menghitung nilai buku aset tetap?

Nilai buku aset tetap adalah nilai sisa dari harga perolehan aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan aset tetap. Nilai buku aset tetap dapat dihitung dengan rumus:

Nilai buku aset tetap= Harga perolehan aset tetap- Akumulasi penyusutan aset tetap

Kesimpulan

Aset tetap adalah salah satu jenis aset yang penting bagi perusahaan karena digunakan dalam operasi bisnisnya. Untuk dapat mencatat dan melaporkan aset tetap dengan benar, perusahaan harus mengetahui bagaimana cara menghitung harga perolehan aset tetap. Harga perolehan aset tetap adalah jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan atau membangun aset tetap tersebut. Harga perolehan aset tetap dapat dihitung dengan berbagai metode, tergantung pada sumber dan kondisi aset tetap tersebut. Beberapa metode yang umum digunakan adalah metode pembelian, metode pertukaran, metode pembangunan sendiri, dan metode hibah atau warisan. Harga perolehan aset tetap akan menjadi dasar untuk menghitung akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap.

Video Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!