Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan - Catatan atas laporan keuangan adalah bagian penting dari laporan keuangan yang berisi informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan utama, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang asumsi, kebijakan akuntansi, metode perhitungan, dan data pendukung yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan juga dapat berisi informasi tentang peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca, seperti akuisisi, divestasi, restrukturisasi, atau litigasi.
Apa itu Catatan Atas Laporan Keuangan?
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian integral dari laporan keuangan yang harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di negara atau wilayah tempat entitas beroperasi. Standar akuntansi dapat bervariasi tergantung pada jenis entitas, seperti perusahaan publik, perusahaan swasta, organisasi nirlaba, atau pemerintah. Standar akuntansi yang umum digunakan di dunia adalah International Financial Reporting Standards(IFRS) dan Generally Accepted Accounting Principles(GAAP) Amerika Serikat.
Catatan atas laporan keuangan biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti:
- Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan oleh entitas dalam menyusun laporan keuangannya.- Informasi kuantitatif dan kualitatif tentang pos-pos tertentu dalam laporan keuangan, seperti aset tetap, persediaan, piutang, hutang, modal saham, dividen, pendapatan, beban, pajak penghasilan, dan laba per saham.- Pengungkapan tentang estimasi dan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam mengukur nilai wajar aset dan liabilitas, serta dampak perubahan estimasi dan pertimbangan tersebut terhadap hasil usaha entitas.- Pengungkapan tentang risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh entitas dalam menjalankan aktivitas usahanya, seperti risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko hukum.- Pengungkapan tentang transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, seperti pemegang saham pengendali, direksi, komisaris, karyawan kunci, entitas anak, entitas asosiasi, atau entitas ventura bersama.- Pengungkapan tentang peristiwa atau kondisi yang terjadi setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi posisi keuangan atau kinerja entitas di masa depan, seperti perubahan regulasi, perjanjian kontrak baru atau batal, klaim hukum atau arbitrase baru atau diselesaikan, atau bencana alam.Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Q: Bagaimana cara menyusun catatan atas laporan keuangan?
A: Cara menyusun catatan atas laporan keuangan dapat bervariasi tergantung pada standar akuntansi yang digunakan oleh entitas. Namun secara umum, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi pos-pos dalam laporan keuangan utama yang memerlukan penjelasan lebih lanjut atau pengungkapan tambahan.
- Mengacu pada standar akuntansi yang relevan untuk menentukan jenis dan tingkat pengungkapan yang diperlukan untuk setiap pos tersebut.
- Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menyajikan pengungkapan tersebut dengan jelas dan akurat.
- Menyusun catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan format dan urutan yang sesuai dengan standar akuntansi yang digunakan.
- Menelaah catatan atas laporan keuangan untuk memastikan konsistensi, kelengkapan, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
Q: Apa perbedaan antara catatan atas laporan keuangan dan laporan auditor?
A: Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang disusun oleh manajemen entitas, sedangkan laporan auditor adalah dokumen yang disusun oleh auditor independen yang memberikan opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan utama, sedangkan laporan auditor bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Q: Apa contoh catatan atas laporan keuangan?
A: Contoh catatan atas laporan keuangan dapat dilihat pada laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh entitas publik atau swasta. Berikut adalah beberapa contoh catatan atas laporan keuangan yang diambil dari laporan keuangan tahunan PT ABC Tbk, sebuah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:
Catatan 1 - Umum
PT ABC Tbk("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 123 tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Juli 2010.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 telah disetujui oleh Direksi pada tanggal 15 Februari 2021 untuk diterbitkan.
Catatan 2 - Kebijakan Akuntansi yang Signifikan
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia(SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia(DSAK-IAI), serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) yang berlaku bagi entitas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan historis, kecuali untuk beberapa aset dan liabilitas tertentu yang diukur berdasarkan nilai wajar, seperti aset keuangan tersedia untuk dijual, instrumen derivatif, dan liabilitas imbalan kerja. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan adalah Rupiah Indonesia(Rp). Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah terdekat.
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya adalah sebagai berikut:
a. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kembali dengan menggunakan kurs penutupan pada tanggal tersebut. Selisih kurs yang timbul dari penjabaran tersebut diakui dalam lab...a rugi komprehensif. Selisih kurs yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur berdasarkan nilai wajar diakui sebagai bagian dari perubahan nilai wajar tersebut. b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. c. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan persediaan mencakup biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisi saat ini. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. d. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan aset tetap mencakup biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan, serta estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Jenis Aset TetapMasa Manfaat(Tahun) TanahTidak disusutkan Bangunan20 Mesin dan Peralatan10 Kendaraan5 Perlengkapan Kantor5 Aset Sewa PembiayaanJangka waktu sewa atau masa manfaat aset, mana yang lebih pendek Nilai residu, masa manfaat, dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian pengakuan tersebut. e. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset nonkeuangan. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Nilai pakai dihitung dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan dari aset atau unit penghasil kas yang relevan. Jika jumlah terpulihkan lebih rendah dari jumlah tercatat aset, maka Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai sebesar selisih tersebut dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya ditelaah kembali pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai tersebut telah berkurang atau tidak ada lagi. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan mengestimasi kembali jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika jumlah terpulihkan lebih tinggi dari jumlah tercatat aset, maka Perusahaan membalik rugi penurunan nilai sebesar selisih tersebut dalam laba rugi, tetapi tidak melebihi jumlah tercatat aset yang seharusnya jika tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya. Catatan 3- Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: Jenis20202019 Kas100.00050.000 Bank500.000400.000 Deposito Berjangka1.000.000800.000 Jumlah1.600.0001.250.000 Kas dan setara kas tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka memiliki tingkat bunga rata-rata tahunan sebesar 5% pada tahun 2020 dan 6% pada tahun 2019. Kesimpulan Catatan atas laporan keuangan adalah bagian penting dari laporan keuangan yang memberikan informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan utama. Catatan atas laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan mengungkapkan hal-hal yang relevan dan material bagi pengguna laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami asumsi, kebijakan akuntansi, metode perhitungan, data pendukung, peristiwa penting, dan risiko yang terkait dengan posisi keuangan dan kinerja entitas. Dalam artikel ini, kami telah memberikan contoh catatan atas laporan keuangan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan, seperti kas dan setara kas, persediaan, aset tetap, dan penurunan nilai aset nonkeuangan. Contoh-contoh ini tidak dimaksudkan untuk menjadi lengkap atau definitif, melainkan hanya sebagai ilustrasi untuk membantu Anda memahami cara menyusun catatan atas laporan keuangan. Anda dapat merujuk pada standar akuntansi yang berlaku di negara atau wilayah Anda untuk mengetahui persyaratan pengungkapan yang spesifik untuk setiap pos dalam laporan keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih lanjut tentang catatan atas laporan keuangan. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.